Darmadi Minta PLN Batam Fokus Efisiensi, Cegah Korupsi, dan Tingkatkan Daya Saing

20-07-2025 / KOMISI VI
Anggota Komisi VI DPR RI Darmadi Durianto saat Kunjungan Kerja Spesifik ke PT PLN Batam, Kepulauan Riau. Foto: Balggys/vel

PARLEMENTARIA, Batam – Komisi VI DPR RI melakukan Kunjungan Kerja Spesifik ke PT PLN Batam, Kepulauan Riau, dalam rangka meninjau kinerja dan tantangan yang dihadapi oleh perusahaan pelat merah tersebut. Dalam kesempatan itu, Anggota Komisi VI DPR RI Darmadi Durianto menyoroti kerugian perusahaan, indikasi pengelolaan yang tidak efisien, hingga pentingnya penguatan transparansi dan daya saing sektor energi di Batam.

 

“Kami menemukan bahwa PLN Batam mengalami kerugian yang salah satu penyebabnya adalah beban pembayaran tidak jelas kepada proyek Floating Photo Voltaics (FPV). Saat ini program tersebut sudah dihentikan, dan kami mendorong manajemen untuk segera memaksimalkan langkah-langkah efisiensi lainnya, seperti penurunan harga pembelian gas,” ujar Politisi Fraksi PDI-Perjuangan ini.

 

Komisi VI juga mengangkat isu dugaan markup pengadaan alat-alat periode 2014–2024 yang sempat mencuat dan dikabarkan akan dilaporkan ke KPK. Meski proyek itu telah dibatalkan, Komisi VI tetap menegaskan pentingnya penegakan prinsip akuntabilitas.

 

“Kami meminta agar kasus serupa tidak terjadi lagi di masa depan. BUMN harus menjadi contoh dalam tata kelola yang bersih dan bebas dari praktik korupsi,” tegas Darmadi.

 

Dalam aspek tarif, Komisi VI meminta adanya evaluasi menyeluruh terhadap kenaikan harga listrik, baik untuk pelanggan rumah tangga maupun industri. Kenaikan tarif industri dinilai cukup signifikan dan perlu dikaji berdasarkan aspirasi masyarakat serta dampaknya terhadap pertumbuhan ekonomi lokal.

 

Sementara itu, Komisi VI juga menyoroti potensi besar Batam sebagai pusat data center kawasan. Dengan tarif listrik saat ini di angka Rp1.800/kWh, Batam dinilai memiliki daya saing lebih tinggi dibanding negara tetangga seperti Malaysia dan Singapura yang tarifnya mencapai Rp2.600 hingga Rp3.000/kWh.

 

“Dengan keunggulan tersebut, Batam memiliki peluang besar menarik investasi digital, dan itu harus dimanfaatkan maksimal dengan dukungan infrastruktur dan regulasi yang mendukung,” tutup Darmadi.

 

Komisi VI DPR RI berkomitmen untuk terus mengawal transformasi BUMN agar mampu beroperasi secara efisien, transparan, dan berkontribusi maksimal bagi pertumbuhan ekonomi nasional. (gys/rdn)

BERITA TERKAIT
KAI Didorong Inovasi Layanan Pasca Rombak Komisaris dan Direksi
15-08-2025 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi VI DPR RI Nasim Khan menyambut baik pergantian Komisaris dan Direksi PT Kereta Api Indonesia...
Puluhan Ribu Ton Gula Menumpuk di Gudang, Pemerintah Harus Turun Tangan
11-08-2025 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta – Anggota Komisi VI DPR RI Nasim Khan menyoroti kondisi sejumlah gudang pabrik gula di wilayah Situbondo dan...
Koperasi Merah Putih adalah Ekonomi yang Diamanahkan Oleh Founding Fathers Kita
06-08-2025 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta– Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih didorong oleh kebutuhan untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat desa melalui pendekatan ekonomi kerakyatan yang...
Legislator Kritik PLN yang Utang 156 M Setiap Hari
05-08-2025 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi VI DPR RI Mufti Anam menyoroti soal lonjakan utang PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau...